Hai, guys.
Gue bawa cerpen lagi nih, gak bagus-bagus amat sih tapi
semoga suka deh.
Btw, cerbung kayaknya off dulu, orangnya lagi bermasalah.
Follow >>>>>>>>> @VirginiaTrza
<<<<<<<<<<<
Yaudah cekidot :D
“Indah
tapi Rumit”
Suasana Kota Jogja sangat indah dan damai, tidak ada suara
kendaraan yang ribut, jalananya pun masih sepi.
Di Bandara. Ada seorang gadis cantik berumur 19tahunan lebih
sedang menunggu jemputannya.
Gadis itu bernama Ashilla Zahrantiara, Ia ke Jogja untuk
berlibur karena sudah lama ia tidak ke Jogja.
Tidak lama, tiba-tiba ada sebuah mobil BMW hitam yang
berhenti tepat di depannya. Dan keluarlah seorang cowok berwajah tampan dan
langsung menghampiri Shilla.
“Non, Ashilla. Silahkan masuk” ucap cowok itu ramah dan
sambil membukakan pintu mobil untuk Shilla.
Shilla masih ragu, dan ia menatap cowok itu meminta
penjelasan. Cowok itu pun mengerti
“Ohiya. Nama saya Cakka Nuraga, selama Non Ashilla disini,
saya sudah dipercayakan oleh Pak Zaenal untuk menjaga Non” ucap cowok itu yang
bernama Cakka.
“Ooh, gitu. Iya deh” ucap Shilla dan langsung masuk ke
mobil.
Cakka menutup pintu mobil, dan mengangkat koper bawaan
Shilla dan memasukkannya ke bagasi mobil. Setelah itu Cakka pun masuk ke mobil.
Meninggalkan area Bandara.
“Non Ashilla mau jalan dulu?” tawar Cakka sambil melihat
Shilla dari kaca spion depan, karena Shilla duduk di belakang.
“Hm, boleh juga” jawab Shilla
Cakka pun membawa Shilla jalan-jalan keliling kota Jogja.
Shilla sangat menikmati suasana Jogja yang masih alami, dan masih juga terlihat
burung-burung kecil yang sangat indah berterbangan dengan bebas.
Mereka hening tidak ada yang berbicara. Shilla pun
memecahkan keheningan.
“Nama lo siapa tadi?” tanya Shilla karena ia agak lupa
“Cakka Nuraga” jawab Cakka
“Umur lo berapa?” tanya Shilla
“21tahun” jawab Cakka
“Lo harusnya kuliah kan? Kenapa lo mau kerja sama bokap
gue?” tanya Shilla
“Hm, ya beginilah hidup saya Non. Orang tua saya tidak mampu
untuk membiayai saya kuliah. Akhirnya saya bertremu dengan Ayah Non, dan Ayah
Non membiayakan kuliah saya, saya juga sambil kerja untuk beliau” jawab Cakka
Shilla tertegun dan kagum pada sosok Cakka yang masuk kriteria
cowok idamannya. Shilla sangat kagum dengan orang yang mau berusaha sendiri.
“Gue suka prinsip lo. Walau lo udah dibiayai, tetap aja lo
masih mau kerja” ucap Shilla
“Terima kasih, Non” ucap Cakka sambil tersenyum.
Tidak tahu kenapa perasaan aneh muncul pada hati Cakka, ia
sangat tertarik dengan Shilla. Namun Cakka sadar bahwa ia bukan siapa-siapa, ia
tidak mungkin bisa mendapatkan gadis secantik Shilla.
“Btw, lo kuliah jurusan apa?” tanya Shilla
“Kedokteran” jawab Cakka
“Kalau gitu sama. Tapi lo lebih senior. Jadi gue boleh dong
nanya2 ke lo tentang kedokteran” ucap Shilla
“Boleh, kok Non” ucap Cakka
“Lo jangan panggil gue Non. Panggil aja Shilla atau apa
gitu. Gue itu bukan majikan lo” ucap Shilla
“Tapi tetap saja Non itu anak Pak Zaenal bos saya. Jadi saya
harus menghormati Non” ucap Cakka
“Hm. Gak usah. Gue itu anggap lo kayak temen + abang gue
sendiri. Jadi lo mulai sekarang panggil gue Shilla yaaa” ucap Shilla
“Baik Non eh maksudnya Shil...la” ucap Cakka gugup
“Shilla nya gabung bukan kayak gitu” ucap Shilla
“Iya Shilla” ucap Cakka
“Nah gitu dong” ucap Shilla
“Ohiya, kita mau jalan lagi atau langsung pulang?” tanya
Cakka
Shilla pun melihat jam tangan putih yang melingkari
pergelangan tangannya,
“Hm, pulang deh. Udah jam 11” ucap Shilla
“Okee” ucap Cakka
Mobil pun melaju ke rumah Shilla.
Sampai di depan rumah Shilla, Cakak membukakan pintu mobil
untuk Shilla.
“Gue sendiri kok. Jadi lo gak usah repot-repot” ucap Shilla
sambil menutup pintu mobil
Cakka pun mengangguk dan mengeluarkan barang-barang Shilla
dari bagasi, setelah itu membukakan pintu rumah..
“besar banget nih rumah, gue tinggal sendiri juga” ucap
Shilla sambil masuk ke rumah.
“Ya ini permintaan dari Pak Zaenal” ucap Cakka
“hm, Papa emang deh” gumam Shilla sambil menggelengkan
kepalanya
“Seharusnya Non itu beruntung punya Ayah kayak Pak Zaenal
yang baik” ucap Cakka
“Non lagi?”ucap Shilla sambil menoleh ke Cakka
“eh, maksudnya Shilla” ucap Cakka
“Hm ya. Gue sih beruntung banget. Btw bokap-nyokap lo
tinggal di Jogja juga?” tanya Shilla
“Sebenarnya orangtua saya baru 2 bulan yang lalu mengalami
kecelakaan dan mereka tidak selamat” ucap Cakka sambil menahan sedihnya
“Hm, sory. Gue gak tau” ucap Shilla
“Gapapa. Yaudah mari saya tunjukkan kamarnya” ucap Cakka
“Oke” ucap Shilla
Cakka pun membawa barang Shilla sambil menaiki tangga dan
menuju kamar nomor 2 dari pojok kanan. Cakka pun membuka kenop pintu kamar
Shilla dan menyuruh Shilla masuk duluan, Shilla pun masuk ke kamarnya. Ia
sangat senang melihat kamarnya yang bewarna putih, kasur dan sofanya bewarna
ungu sama dengan warna kesukaannya.
Cakka pun menaruh koper Shilla di samping lemari.
“Shilla. Saya keluar dulu” ucap Cakka
“oke” ucap Shilla
Cakka pun keluar kamar Shilla.
Tiba-tiba Iphone Shilla berbunyi dan ada telvon dari Alvin.
Alvin : Hai sayang
Shilla : Hai jugaa
Alvin : Udah nyampe di Jogja?
Shilla : Hai jugaa
Alvin : Udah nyampe di Jogja?
Shilla : Udah dong, seru banget
Alvin : Semoga liburannya menyenangkan
Shilla : Iya pasti
Alvin : Kamu lagi ngapain?
Shilla : Gak lagi ngapa2in Cuma lagi liat2 kamar aja. Kalau kamu?
Shilla : Gak lagi ngapa2in Cuma lagi liat2 kamar aja. Kalau kamu?
Alvin : aku lagi ngurus urusan perusahaan
Shilla : Yaudah lanjutin aja. Ntar malah gak selesai
Alvin : Oke deh, bye sayangg
Shilla : Bye
Shilla pun mengakhiri percakapannya dengan alvin. Alvin
adalah kekasih Shilla yang ada di Jakarta, Alvin berumur 23 tahun, jadi
sekarang Alvin sedang mengurus perusahaan keluarganya.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Shilla.
“Tok....tok..” bunyi pintu
Shilla pun melangkah pergi ke arah pintu dan membukanya,
ternyata ada Cakka
“Sekarang waktunya makan siang” ucap Cakka
“Hm,iyaa” ucap Shilla sambil menutup pintu kamarnya dan
turun menuju runag makan diikuti Cakka.
Shilla pun duduk di kursi makan, sedangkan Cakka masih
berdiri di belakang Shilla.
“Duduk aja” ucap Shilla
“Gak usah” tolak Cakka
“Keras kepala. Duduk aja Cakkaa” ucap Shilla sambil menarik
tangan Cakka pelan
“I..iya deh” ucap Cakka gugup dan duduk disamping Shilla
“Mau makan apa? Biar gue ambilin” ucpa Shilla sambil
menyedokkan nasi
“Gak perlu” ucap Cakka
“Kenapa? Emang lo udah makan?” tanya Shilla
“Belom sih” ucap Cakka
“Mangkanya gue ambilin” ucap Shilla sambil mengambil makanan
dan memberikannya ke Cakka
“Makasih” ucap Cakka
“Hm..Ya” ucap Shilla
Mereka pun makan siang bersama.
“Btw, ini yang masak siapa?” tanya Shilla
“Bi’ Inem” jawab Cakka
“Jadi dia tinggal disini? Kok gue gak liat dia?” tanya
Shilla
“Bi’ Inem cuman datang bentar aja, dia gak tinggal disini.
Soalnya dia harus ngurus anaknya” ucap Cakka
“Ooh gitu, jadi gue tinggal sama lo ddoang?” tanya Shilla
“Iya” jawab Cakka
Shilla pun mengangguk-nganggukan kepalanya..
Setelah selesai makan Shilla langsung menonton TV ditemani
Cakka.
“Cakka, temenin gue jalan yuk?” ajak Shilla
“Yaudah,ayo” ucap Cakka sambil mengambil kunci mobil
“Tunggu bentar gue ambil tas dulu di kamar” ucap Shilla
sambil pergi ke kamarnya.
Cakka pun hanya tersenyum melihat tingkah Shilla yang lucu.
Beberapa menit kemudian pun Shilla turun dan mendekati Cakka
“Ayok?” ajak Shilla
“Iya. Duluan aja” ucap Cakka sambil mengikuti Shilla
Mereka pun jalan-jalan menuju Candi Borobudur.
“Untung udah sore gini, jadi gak panas” ucap Shilla
“Ya.” Respon Cakka
“Hm, lo punya pacar?” tanya Shilla
“Gak punya. Saya mau fokus kuliah dulu” jawab Cakka
“Ooh, gitu. Lo bisa gak ngomong pake Saya? Gue tau lo bisa ngomong kayak anak muda
biasanya” ucap Shilla
“Hm,okelah” ucap Cakka
“Fotoin gue yaa” ucap Shilla sambil memberikan kamera SLRnya
pada Cakka
“Sipp” ucap Cakka sambil mengambil kamera SLR Shilla
Cakka pun mengambil foto-foto Shilla sangat banyak dan
bagus.
Setelah berfoto-foto ria, Shilla pun mengajak Cakka mencari
minuman di kawasan Candi Borobudur..
Dan mereka pun menemukan warung kecil yang menjual minuman
segar dan dingin.
“Eh, lo gapapa minum kayak gini?” tanya Cakka yang sudah
tidak berbciara memakai bahasa baku.
“Gapapa kali” ucap Shilla
Sambil membeli Es Parut 2 untuknya dan Cakka.
Shilla pun memberikan segelas es parut pada Cakka. Cakka pun
menerimanya
“Thanks” ucap Cakka
“Urwell” ucap Shilla
“Urwell” ucap Shilla
Mereka pun bersantai disana sambil mengobrol-ngobrol. Jam
sudah menunjukan hampir jam setengah 9, mereka memang sengaja disana sambil
menunggu kembang api. Karena udara di Jogja pada malam hari sangat dingin,
Shilla yang tidak memakai jaket pun menggosokkan kedua telapak tangannya.
Cakka mengerti bahwa Shilla kedingininan, Cakka pun melepas
jaketnya dan memakaikannya pada Shilla. Shilla pun terkejut dan langsung
menoleh ke Cakka.
“Sory. Gue Cuma gak mau lo sakit” ucap Cakka
“Ooh, gapapa” ucap Shilla sambil tersenyum
Beberapa menit kemudian, kembang api pun mulai menyala-nyala
di langit.
“Bagus banget” ucap Shilla sambil menyenderkan kepalanya di
bahu Cakka. Cakka pun walau agak ragu, ia pun merangkul Shilla’
“Hm, emang bagus” ucap Cakka
“Pasti lo udah sering ngeliatnya, mangkanya bilang kayak
gitu” ucap Shilla
“Gak juga. Gue jarang keluar malem” ucap Cakka
“Hm, jadi alim toh” ucap Shilla
“Ya enggak juga” ucap Cakka
Jam 10 malam kemeriahan sudah lewat, namun masih saja ramai.
Karena Shilla sudah ngantuk, Cakka dan Shilla pun pulang
Diperjalanan Shilla tertidur di mobil, Cakka pun memandang
Shilla dan tersenyum.
Sampai di rumah, Cakka menggendong Shilla dan mengantarnya
ke kamarnya.
Cakka pun membaringkan Shilla ke kasurnya, dan memandang
Shilla
“Andai gue bisa milikin lo. Tapi itu
semua gak mungkin” ucap Cakka dalam hati setelah itu pergi
keluar kamar Shilla.
Cakka tidur di sofa yang terletak di depan kamar Shilla,
karena Cakka sudah ditugaskan untuk menjaga Shilla.
Besok paginya jam 4 subuh Shilla terbangun, ia pun keluar
kamarnya dan melihat Cakka sedang tertidur di sofa depan kamarnya.
“Ni anak tanggung jawab banget sama
tugasnya” ucap Shilla dalam hati
Tiba-tiba Cakka terbangun dari tidurnya dan melihat Shilla
duduk di sofa sebelahnya sambil menyalakan TV dan menonton Spongebob (jiahh._.)
“Shilla, lo udah bangun?” tanya Cakka sambil duduk
“Udahlah, kalau gue belum bangun gue gak ada disini” jawab
Shilla
“O,iya ya” ucap Cakka sambil menggaruk kepalanya yang tidak
gatal.
“Lo tidur disini daritadi malam?” tanya Shilla
“iYa” jawab Cakka
“Hm, lo gak perlu kayak gitu juga. Kan ada kamar, jdi lo
tidur di kamar lo aja” ucap Shilla
“Gapapa. Gue kan gak mau lo kenapa-napa, ntar gue yang
disalahin” ucap Cakka
“Gue ngerti, tapi jangan gini juga” ucap Shilla
“Iya deh” ucap Cakka pasrah
“Nah gituu. Ohiya nnti anterin gue jalan2 lagi yaa” ucap
Shilla
“Sipp” ucap Cakka
-Hampir setiap hari Cakka dan Shilla mengelilingi Kota
Jogja.. Seperti malam ini, mereka sedang ada di pameran. Cakka dan Shilla
sedang menikmati jagung bakar yang mereka pesan-
“Gue suka liat Jogja pas malam2 gini” ucap Shilla
“Hm, ya gitu deh. Tapi dibalik kenidahan pasti ada
keburukan” ucap Cakka
“Tapi gue gak pernah liat pemandangan yang gak bagus disini”
ucap Shilla
“Lo belum tau. Kejahatan disini itu berbahaya banget,
mangkanya bokap lo sampai nyuruh gue jagain lo” ucap Cakka
“Iya dehh. Ngalah aja sama yang tua” ucap Shilla
“emang gue tampang tua apa?” tanya Cakka sambil cemberut
“Hehe, peace” ucap Shilla
Cakka memakan jagung bakarnya sampai belepotan, Shilla yang
melihat itu langsung mengambil tisu
“Lo itu kayak anak kecil. Makan masih belepotan” ucap Shilla
sambil membersihkan bekas jagung bakar di bawah bibir Cakka dengan tissu/
Cakka terkejut dan tidak sengaja tangannya mengenggam tangan
Shilla.
“Hm, thanks” ucap Cakka
“Ya” ucap Shilla sambil menjauhkan tangannya
Mereka pun menikmati keindahan kota Jogja.
Shilla melihat ada sepasang kekasih yang sedang bermesraan
di pinggir taman. Shilla merasa ia sangat mengenal cowok itu, ia pun terkejut
melihat Alvin kekasihnya bersama seorang perempuan lain sedang bermesraan.
Shilla pun beranjak berdiri dan mendekati Alvin, cakka yang
tidak tau apa-apa cuman mengikuti Shilla dari belakang.
“Plakk” suara tamparan
“Apaan sih lo! Eh” bentak Alvin dan langsung menoleh, dan ia
pun terkejut ternyata orang yang menamparnya itu Shilla
“Lo brengsek” ucap Shilla
“Shil, maafin aku. Aku bisa jelasin kok” ucap Alvin sambil
menggenggam tangan Shilla
“Dia siapa Vin?” tanya cewek yang bersama alvin
Alvin pun bingung menjawab apa.
“Gue pacarnya alvin” ucap Shilla
Cewek yang bersama Alvin tadi pun terkejut dan reflek
menampar pipi Alvin juga
“Maksud lo apa” ucap cewek itu
“sory, gue gak bermaksud kok” ucap Alvin
“Sekarang kita PUTUS” ucap Shilla sambil meninggalkan Alvin,
Cakka pun berniat mengikuti Shilla tapi tiba2 pipi Cakka ditonjok oleh Alvin.
“Lo siapa? Kenapa lo ikutin Shilla” ucap Alvin
Cakka tidak menjawab dia hanya diam, dan berniat pergi. Tapi
Alvin memukul Cakka dengan emosinya.
“Lo siapa?” tanya Alvin sambil menarik kerah baju Cakka
Shilla mencari Cakka, ternyata Cakka sedang berkelahi dengan
Shilla. Shilla pun berbalik lagi mendekati Cakka dan tangannya pun menarik
tangan Cakka
“Jangan lo ganggu dia” bentak Shilla
Dan menarik tangan Cakka pergi
Di mobil Shilla menangis meningat kejadian tadi. Sampai di
rumah pun Shilla masih menangis dan langsung masuk ke kamarnya.
Cakka tidak tega melihat Shilla menangis, ia pun berniat
menghibur Shilla.
“Shilla” panggil Cakka dari depan pintu kamar Shilla
“Masuk aja” ucap Shilla dengan suara serak
Cakka pun masuk dan melihat Shilla sedang menangis di sofa
kamarnya, Cakka pun mendekati Shilla dan duduk disampingnya.
“Lo jangan nangis lagi” ucap Cakka
Tiba-tiba Shilla memeluk erat Cakka, Cakka pun terkejut.
Tetapi Cakka mengerti dengan perasaan Shilla saat ini, Cakka pun mengelus
rambut Shilla.
“Apaa, gu..ue bu..kan ce..wek yang ba..ik hiskk?” tanya Shilla
yang masih sesegukan menangis
“Gak kok. Lo itu cewek baik Shil.” Ucap Cakka sambil
menenangkan Shilla
“Tapi kenapa Alvin bisa ngelakuin ini sama gue” ucap Shilla
yang masih memeluk Cakka erat
“Hm, gue gaktau ya. Hubungan kalian gimana. Tapi gue tau lo
itu cewek yang baik” ucap Cakka
“hikss hikss” Shilla makin menangis
Cakka pun bingung bagaimana ia menghibur Shilla, Cakka hanya
diam sambil mengelus-ngelus rambut Shilla..
Shilla pun semakin lelah menangis, Cakka yang melihat Shilla
langsung menyuruh Shilla tidur
“Lo tidur aja” ucap Cakka sambil melepas pelukan Shiilla
“I..iya” ucap Shilla yang masih segukan
Cakka pun membantu Shilla menuju kasurnya..
Cakka memasangkan selimut untuk Shilla, dan berniat pergi
tapi tangannya ditahan Shilla.
“Gue butuh temen” ucap Shilla memelas. Cakak pun tidak tega
dan ia duduk di tepi kasur.
“Iya. Gue temenin” ucap Cakka
“Thanks ya” ucap Shilla
Shilla pun curhat tentang hubungannya dengan Alvin dari awal
sampai akhir, Cakka cuman manggut-manggut aja, karena tidak tahu hubungan Alvin
dan Shilla.
Sudah jam 12 malam lewat, Shilla masih belum tertidur ia
hanya diam, sambil memeluk tangan Cakka.
“Lo belum tidur?” tanya Cakka.
“gue gak bisa tidur” jawab Shilla
“Lo jangan mikirin kejadian tadi lagi” ucap Cakka
“Gue udah gak mikirin kejadian tadi kok” ucap Shilla
‘Trus kenapa lo belum tidur?” tanya Cakka
“Gaktau. Gue gak bisa tidur. Kalau lo mau tidur, gapapa kok”
ucap Shilla
“Hm, gue temenin lo aja” ucap Cakka
Besok paginya sekitar jam 08.00 pagi. Cakka sedang meminum chocolate
panas di ruang makan. Sedangkan Shilla masih tertidur.
“Non Shilla mana?” tanya Bi’ Inem
“Masih tidur. Tadi malem dia gak bisa tidur” ucap Cakka
“Ooh. Ini nasi gorengnya udah jadi. Bibi mau pulang dulu”
pamit Bi’ Inem
“Oke, Bi” ucap Cakka
Bi’ Inem pun pulang ke rumahnya..
15 menit kemudian Shilla yang baru terbangun langsung turun
ke bawah. Dan melihat Cakka sedang membaca buku.. Shilla pun menghampiri Cakka
dan duduk disampingnya.
“Baru bangun?” tanya Cakka
“Hehe, iya” jawab Shilla
“Udah mandi?” tanya Cakka
“Belomm.” Jawab Shilla
“Pantes bau” ledek Cakka
“Ih, gak juga” ucap Shilla sambil cemberut
“Gak kok. Becanda. Baru bangun tidur tapi cantiknya gak
berubah” ucap Cakka
“Mau gombal?” tanya Shilla
“Gak kok. Ini kan fakta” jawab Cakka
“Emang sih fakta menunjukan, kalau gue itu
cantik,pinter,baik,gak sombong,rajin menabung” ucap Shilla narsis
“Hm, yayaya” ucap Cakka sambil melanjutkan membac buku
“Lo baca buku apa sih? Tebal banget” ucap Shilla yang
melihat buku yang dibaca Cakak sangat tebal
“Buku Kedokteran. ini masih tipis untuk seorang dokter” ucap
Cakka
“Wuihh, gue sih males baca buku setebal ini” ucap Shilla
“Gimana lo mau jadi Dokter? Kalau baca buku gak mau” ucap
Cakka
“Gue sukanya praktek, daripada teori. Bikin ribet aja” ucap
Shilla
“Yaya. Tapi kalau praktek lo gagal. Trus anak orang tbtb
makin parah penyakitnya ntar gimana?” tanya Cakka
“Yee. Kan ikutin contohnya dulu. Gue gak sembarangan mau
buat anak orang jadi kelinci percobaan” jawab Shilla
“Haha. Mau jalan ke pantai gak?” tawar Cakka
“Mauuu” ucap Shilla senang
“Ntar sore deh. Nih, sarapan dulu” ucap Cakka sambil
memberikan sepiring nasi goreng pada Shilla
“Lo udah sarapan belom?” tanya Shilla
“Gue gak bisa makan pagi2 gini” jawab Cakka
“Gimana lo mau jadi dokter? Sarapan pagi aja gak mau. Itu
kan penting, biar tubuh kita tetap seimbang” ucap Shilla
“Perasaan lo ngikutin kata2 gue deh” ucap Cakka
“Hehe.” Shilla
nyengir
Sorenya sekitar jam 4, Cakka dan Shilla pergi ke sebuah
pantai. Pantai itu sangat indah ditambah dengan angin yang bertiup sepoi-sepoi
Cakka dan Shilla berjalan di tepi pantai.
“Pantai indah kayak gini. Tapi kok sepi ya?” tanya Shilla
“Ya begitulah. Jarang ada yang tau ini Pantai” ucap Cakka
“Oooh, trus lo tau darimana?” tanya Shilla
“Gue tau dari temen2 gue” ucap Cakka
“Hm,yaya. Lo gak ngumpul bareng temen2 lo apa?” tanya Shilla
“Sering kok.Cuman kalau sekarang ka liburan, ada yang pergi
ke Bali, trus gue juga ada tugas ngejagain lo” jawab Cakka
“Yaya. Menurut gue, jarang2 ada anak muda yang tanggung
jawab kayak lo” ucap Shilla
“Hm, mungkin” ucap Cakka
Mereka pun sampai di ujung tepi pantai. Sebentar lagi
Matahari akan tenggelam..
“Gue suka banget liat sunset” ucap Shilla
“Kenapa?” tanya Cakka
Muka Shilla pun berubah jadi manyun.
“Gue pertama kali suka sunset itu gara2 Alvin ngajakin gue
ke pantai” ucap Shilla murung
“Hm, sory ya gue gak tau” ucap cakka
“Gapapa kok” ucap Shilla sambil tersenyum
Mereka menikmati
keindahan sunset sore ini...
Tidak tau kemapa, akhir-akhir ini Cakka sangat suka melihat
Shilla tersenyum, dan ada perasaan yang muncul dalam hatinya
“Shil” gumam Cakka sambilmemandang Shilla
“Ya. Kenapa?” tanya Shilla sambil menoleh ke Cakka
“Kalau gue suka sama lo,salah gak?” tanya Cakka to the point
Shilla terkejut dengan ucapan Cakka, Shilla memang merasa tenang jika berada disamping Cakka. Shilla bingung menjawab apa..
Shilla terkejut dengan ucapan Cakka, Shilla memang merasa tenang jika berada disamping Cakka. Shilla bingung menjawab apa..
“Hmm.. Gak. Kan setiap orang berhak suka sama siapa aja”
jawab Shilla
“Kalau cinta?” tanya Cakka
“Sama, kan setiap orang bebas untuk cinta sama orang lain”
ucap Shilla sambil tersenyum
Cakka meraih tangan Shilla dan menggenggamnya.
“Lo mau jadi pacar gue?” tanya Cakka sambil menatap mata
Shilla
Shilla bingung mau atau tidak menerima Cakka.
“Kalau lo gak mau juga gapapa. Gue sadar kalau gue itu cuman orang biasa dan gue gak bisa ngebahagiain lo, kayak si Alv.....” ucapan Cakka terpotong
“Kalau lo gak mau juga gapapa. Gue sadar kalau gue itu cuman orang biasa dan gue gak bisa ngebahagiain lo, kayak si Alv.....” ucapan Cakka terpotong
“Ssstt. Lo gak boleh ngomong gitu. Gue gak pernah ngebeda2in
orang. Gue mau kok” ucap Shilla sambil tersenyum
“Serius?” tanya Cakka tidak percaya
“Iyaa. Dua rius malah” ucap Shilla
Cakka yang senang refleks memeluk Shilla
“Thanks,” ucap Cakka
“Ya” ucap Shilla
Beberapa hari kemudian. Shilla harus pulang ke Jakarta.
Malamnya Shilla pun menyiapkan barang2nya dibantu Cakka.
Setelah selesai, mereka pun duduk sambil menonton Tv.
“Kka. Kamu ikut ke Jakarta dong??” pinta Shilla sambil
menyenderkan kepalanya di bahu Cakka
“Gak bisa sayang.. Aku kan harus nyelesein kuliah aku
disini” ucap Cakka sambil mengelus rambut Shilla
“Yahhh. Trus hubungan kita?” tanya Shilla
“LDR bisa kan?” uap Cakka
“Kamu janji gak bakal macem2 sama cewek lain?” tanya Shilla
“Aku janji.” Ucap Cakka sambil mencium kening Shilla
Shilla pun merasa tenang, namun ia masih sedih karena harus
berpisah dengan Cakka..
Besok paginya, Cakka dan Shilla sedang menuju Bandara ini
baru jam 07 dan check ini bisa dilakukan jam setengah 9, namun mereka sengaja
untuk berjalan2 sebentar..
Raut muka Shilla tidak bisa dibohongi, Shilla sangat sedih
dan galau. Cakka pun menghentikan mobilnya dan menghadap ke Shilla.
“Jangan sedih dong” ucap Cakka sambil tersenyum
“Gimana gak sedih, mau pisah sama kamu” ucap Shilla
Cakka pun mendekat ke wajah Shilla dan mengecup bibir
Shilla, Shilla terkejut , namun ia membalas kecupan Shilla.
3menit kemudian.. Shilla melepaskan ciumannya.
“Udah ah Kka. Nanti aku tambah galau” ucap Shilla
“Hihi,iya deh” ucap Cakka sambil mengacak rambut Shilla
setelah itu menyalakan mobil untuk menuju bandara.
“Ihh, berantakan tau” ucap Shilla sambil merapikan
rambutnya..
“Gapapa tetap cantik” ucap Cakka sambil tersenyum
Sampai di bandara. Shilla harus check in dan berangkat.
“Inget jangan lirik cowok Jakarta yaa” ucap Cakka
“Iya. Kamu juga” ucap Shilla
“Hehe..iya. Yaudah, check in tuh” ucap Cakka
Shilla tbtb mengecup bibir Cakka sekali..
“Iyaa. Byeee” ucap Shilla sambil pergi
Cakka pun tersenyum melihat Shilla, namun tetap ada rasa
sedih dihatinya..
1tahun 3 bulan.
Cakkasudah lulus kuliah dan ia akan bekerja di suatu rumah sakit di Jakarta.
Cakak sudah ada di Jakarta dan ia sudah janjian dengan Shilla.
Cakka sedang duduk di sebuah Taman dan menunggu Shilla.
Beberapa menit kemudian Shilla pun datang dan langsung duduk disamping Cakka
“Aku kangen kamu” ucap Shilla sambil mencium pipi kanan
Cakka
Cakka pun tersenyum
“Aku juga” ucap Cakka sambil merangkul bahu Shilla.
“Jadi kamu mau kerja dimana?” tanya Shilla
“aku dari kampus Jogja udah konfirmasi mau disini” jawab
Cakka
“Ohya? Kok gak kasih tau sih” ucap Shilla
“Kan biar suprise” ucap Cakka
“Hmm, sebenarnya ada yang aku mau omongin” ucap Shilla dan
raut mukanya pun berubah menjadi sedih
“Omongin apa?’ tanya Cakka sambil menatap wajah Shilla
“Aku... ma...u tunangan dengan Alvin” ucap Shilla
Cakka terkejut dengan ucapan Shilla.
“Kok bisa?” tanya Cakka
“Papa udah fix ngomong gitu” jawab Shilla
“Hm. Kalau Papa kamu udah bilang gitu. Berarti itu terbaik
untuk kamu. Gapapa kok” ucap Cakka sambil tersenyum namun dalam hatinya
bersedih
“Tapi aku cintanya sama kamu bukan Alvin” ucap Shilla sambil
menggenggam tangan kanan Cakka
“Aku tau kok, tapi kamu harus dengerin kata Papa kamu” ucap
Cakka yang membuat Shilla meneteskan air matanya.
Cakka tidak tega melihat Shilla nangis, ia pun menghapus air
mata Shilla yang ada di pipi Shilla dengan ibujarinya.
“Jangan nangis. Aku gak suka” ucap Cakka
Shilla pun memeluk Cakka erat, dan menangis dipelukan
Cakka.. Cakka pun mengelus rambut Shilla lembut. Cakka berfikir bagaimana jalan
keluarnya, akhirnya ia mendapat ide.
“Aku bakal ngomong ke Papa kamu” ucap Cakka
“Serius?” tanya Shilla
“Iyalah. Yaudah sekarang kita ketemu Papa kamu” ucap Cakka
“Ayoo” ucap Shilla senang
Mereka pun menuju rumah Shilla. Mereka pun menemui Ayah
Shilla yang sedang duduk di ruang keluarga. Ayah Shilla yang melihat Cakka dan
Shilla di depan ruang keluarga, tapi ia memperhatikan Shilla yang matanya
sembab karena menangis.
Cakka dan Shilla pun duduk di sofa depan Ayah Shilla.
“Kamu kenapa?” tanya Papa Shilla sambil memandang Shilla
“Gapapa” jawab Shilla sambil menunduk
“Gini Pak Zaenal. Saya kesini untuk membatalkan acara
pertunangan Alvin dan Shilla, karena saya dan Shilla sudah berpacaran” ucap
Cakka yang membuat Ayah Shilla terkejut’
“Apa? Jadi kamu sudah berpacaran dengan Shilla?” tanya Papa
Shilla tidak percaya
“Iya Pak.” Jawab Cakka
“Kenapa kamu tidak bilang dari dulu?” tanya Papa Shilla
“Saya takut kalau Pak Zaenal tidak merestui hubungan kami.
Saya tau Alvin lebih dari saya” ucap Cakka
Papa Shilla pun menggelengkan kepalanya.
“dasar anak muda” ucap Papa Shilla
“dasar anak muda” ucap Papa Shilla
“Pa, aku cinta sama Cakka bukan Alvin” ucap Shilla
“Terus kalian mau apa?” tanya Papa Shilla
“Aku mau pertunangan aku sama Alvin dibatalin” jawab Shilla
Papa Shilla pun langsung berdiri.
“Gimana Pa?” tanya Shilla
Tiba2 Alvin datang dan langsung masuk ke ruang keluarga. Dan
melihat Shilla sedang duduk bersampingan dngan Cakka.
Alvin pun menarik tangan Shilla kasar, dan membuat Shilla
kesakitan
“Aww” rintih Shilla
“Om gimana sih? Kok Shilla dibiarin deket sama orang yang
gak bener” ucap Alvin
Papa Shilla pun menatap Alvin.
“Kamu jangan kurang ajar. Sekarang pertunangan kamu dan
Shilla dibatalkan” ucap Papa Shilla
“Apa? Om gak becanda kan?” tanya Alvin
“Om serius. Om tidak mau anak Om tunangan dengan orang yang
tidak dicintainya” ucap Papa Shilla
“Oke kalau om kayak gitu. Aku akan bilang ke Papa untuk
membatalkan semua kerja sama dengan perusahaan Om” ancam Alvin
“Om tidak takut” ucap Papa Shilla
“Oke” ucap Alvin dan pergi..
Shilla pun memeluk ayahnya..
“Makasih Pa” ucap Shilla sambil meneteskan air mata
“Iya” ucap Papa Shilla sambil mengelus rambut anaknya itu
Cakka pun tersenyum senang melihat Shilla dan Ayahnya itu
“Cakka gak dipeluk juga?” goda papa Shilla sambil melepas
pelukannya dan melirik ke arah Cakka
“Ihh ntar aja maluu” ucap Shilla salting
“Yaudah, Papa keluar deh” ucap Papa Shilla sambil pergi
Shilla pun duduk disamping Cakka dan menyenderkan kepalanya
dibahu Cakka.
“Ternyata gak sesulit yang aku pikirkan” ucap Shilla
“Sama.” Ucap Cakka sambil tersenyum
Besok paginya. Semua harta benda di rumah Shilla disita oleh
Bank. Cakka pun datang untuk menjemput Shilla dan Ayahnya.
“Jadi, gimana keadaannya Pak?” tanya Cakka sambil menyetir
mobilnya
“Ya begini lah. Semuanya disita” jawab Pak Zaenal
“Yasudah. Bapak dan Shilla tinggal di rumah saya aja” tawar Cakka
“Yasudah. Bapak dan Shilla tinggal di rumah saya aja” tawar Cakka
“Ya,terimakasih. Mulai sekarang jangan panggil saya dengan
sebutan Pak. Panggil Papa karena kamu calon menantu saya” ucap Pak Zaenal
Shilla pun tersenyum melihat kedekatan Ayahnya dan Cakka..
----3 tahun kemudian----
Karena Pak Zaenal bertemu dengan keluarga besarnya, ia pun
dibantu untuk membuat perusahaan baru. Dan sekarang hasilnya memuaskan,
perusahaan Pak Zaenal sangat cepat maju.
Cakka pun sudah menjadi Dokter muda di Rumah Sakit tempatnya
bekerja, dan seiring itu ia mendirikan sebuah rumah sakit. Sedangkan Shilla ia
baru saja lulus kuliah kedokteran ia pun sekarang sedang bekerja satu rumah
sakit dengan Cakka.
Mereka sedang makan malam bersama.
“Enak ya masakan anak Papa” puji Papa Shilla
“Bener banget, Ini itu ngalahin koki terkenal” tambah Cakka
“Biasa aja tau” ucap Shilla malu
“Yah, anak Papa salting gara2 dipuji sama calon suaminya
ya?” goda Papa Shilla
“enggak kok Pa” bantah Shilla
“Ohiya, gimana rencana pernikahan kalian?” tanya Papa Shilla
“Ha? Belum lah. Shilla juga masih fokus dengan pekerjaannya,
aku juga sama lagi mikirin tentang rumah sakit baru” ucap Cakka
“Ya, lebih cepat lebih baik kan? Lagian Papa juga udah tua,
mau liat cucu Papa juga” ucap Papa Shilla
“Oke Pa. Kami usahain deh” ucap Cakka
5 bulan kemudian Cakka dan Shilla pun sedang merayakan
resepsi pernikahannya. Banyak kerabat2 Cakka dan Shilla yang datang.
“Selamat ya bro.” Ucap Rio teman sekerja Cakka dan Shilla
“Cepet2 dapat momongan juga” tambah Ify yang kekasihnya Rio
“Iyaa. Thanks ya udah datang” ucap Shilla sambil tersenyum
Malam pertama untuk Cakka dan Shilla, mereka sedang ada di
hotel.
“Shil” gumam Cakka sambil memandang wajah Shilla
“ya kenapa?” tanya Shilla sambil menoleh ke arah Cakka
Cakka pun mendekat ke wajah Shilla,
dan.......................
CUPP~
Cakka mengecup bibir Shilla, Shilla pun membalasnya. Lama
kelamaan Cakka menjadi tambahh bernafsu untuk menyentuh tubuh Shilla
(janganpadangeres-_-)..
Mereka pun menikmati malam pertama mereka bersama bintang2
yang sangat indah dilangit...
****Selesai****